Bisnis Ayam Potong

Pandu Aji

Kategori: Bisnis

Itung-Itungan Peluang Bisnis Ayam Potong

Ditulis:

Aku memiliki seorang teman yang sekarang memiliki bisnis ternak ayam potong. Ia seorang sarjana peternakan dari salah satu univesitas negeri di kota sebelah.

Dulu, aku sempat belajar seluk-beluk dunia peternakan ini untuk bahan konten blog yang nggak jadi aku garap. Daripada artikelnya nggak kepakai, aku tulis di blog ini saja. Aku sudah bikin kategori bisnis untuk menulis berbagai peluang usaha yang mungkin cocok buat kamu. Tentunya aku langsung ngobrol dengan praktisi yang memang sudah menjalankan usaha tersebut selama beberapa tahun.

Jadi pada kesempatan ini aku mau menulis peluang dan perhitungan untung rugi usaha bisnis ayam. Jadi kalau kamu pengin tahu berapa banyak modal yang dibutuhkan, dan berapa lama ROI (Return of Investment) alias balik modal. Bisa baca sampai habis.

Kenapa Ayam Potong?

Ada banyak model bisnis ayam yang bisa dipilih, namun temanku memilih untuk menjalankan bisnis ayam potong. Padahal jika mau bisnis ayam petelur, tentu penghasilannya jauh lebih banyak dibandingkan ayam potong.

Berikut 3 alasan memilih ayam potong / ayam pedaging / ayam broiler untuk bisnisnya

  • Kebutuhan konsumsi ayam akan terus naik
  • Modal yang dimiliki hanya bisa untuk ternak ayam potong
  • Masa panen cepat, sekitar 35 hari saja.

Ternak ayam petelur memang memberikan keuntungan yang besar, namun modal untuk memulainya juga bisa dibiilang besar.

Setidaknya butuh 10.000 ekor ayam apabila ingin mendapatkan hasil yang lumayan di ayam petelur. Bisa setiap hari dapat untung jutaan dari ayam petelur. Kalau kurang dari segitu, keuntungan nggak bisa maksimal karena terbebani biaya operasionalnya.

Berhubung temanku beternak ayam potong, pada kesempatan ini kita akan bahas seluk beluk usaha ternak ayam potong.

Modal Usaha

Kandang Ayam Potong
anak ayam usia 7 hari

Berapa sih modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ayam potong?

Berikut simulasi perhitungan modal, operasional hingga pendapatan untuk ternak 1000 ekor ayam potong. Berdasarkan pengalaman temanku yang telah menjalankan usaha ini beberapa tahun

Temanku ambil sample 1000 ekor biar keuntungannya itu worthed dengan tenaga dan waktu yang dikeluarkan. Dia turun tangan mengurus ayam sendiri, karena menurutnya satu orang bisa menangani sampai 1500 ekor ayam

Biaya Pembuatan Kandang

Setidaknya butuh kandang berukuran 5 x 16 meter untuk bisa menampung 1000 ekor ayam dewasa. Estimasi 1 meter persegi bisa berisi 8 ekor ayam.

Total biaya membuat kandang ayam sederhana dengan bahan bambu beserta perlengkapan di dalamnya menghabiskan sekitar Rp 30.000.000.

Satu kali bikin kandang bisa digunakan sampai beberapa tahun. Jadi kandang merupakan modal awal yang mutlak harus dimiliki apabila mau usaha ternak ayam. Harga di atas belum termasuk sewa tanah. Karena tanah milik sendiri, jadi nggak dimasukin ke dalamnya

Biaya operasional

Biaya operasional ini perhitungannya untuk satu kali masa panen selama 35 hari.

  • Pembelian DOC / Bibit ayam Rp. 9.000 / ekor = Rp. 9.000.000
  • Pakan ( usia 0 – 35 hari) 65 sak x 350.000 = Rp. 22.750.000
  • Vaksin + Vitamin / Obat = Rp. 500.000
  • Biaya listrik : Rp. 150.000
  • LPG 11 x 18.000 : Rp. 198.000
  • Pegawai nggak dihitung karena dikerjakan sendiri sendiri

Total biaya operasional kurang lebih Rp. 32.598.000. Mohon maaf apabila harga nggak update, ini harga di tahun 2018. Aku belum tanya-tanya lagi harga terakhir karena terdampak COVID-19.

Pendapatan

Asumsi pendapatan ini dihitung dengan berat rata-rata ayam per ekornya sekitar 2,3 kilogram dengan harga jual dari kandang sekitar Rp. 19.000/kg

  • Mortalitas panen 3% = 30 ekor

Mortalitas adalah jumlah kematian ayam. Rata-rata mortalitas yang bagus sekitar 2 – 5%. Jadi total ayam yang dipanen jika mortalitas 3%  adalah 1000 – 30 ekor = 970 ekor

  • Total berat saat panen 2,3kg x 970 ekor = 2.231 Kilogram
  • 2.231 x 19.000 = 42.389.000

Jadi total hasil panen adalah Rp. 42.389.000

Sehingga didapatkan keuntungan bersih 42.389.000 – 32.598.000 = Rp. 9.791.000 untuk sekali panen selama 35 hari. Sehingga dalam 4 kali panen atau satu tahun, modal pembuatan kandang sudah bisa balik.

Jadi kalau mau usaha ternak ayam potong, setidaknya butuh modal kurang dari 100juta rupiah. Tapi jangan terlalu khawatir dengan modal ini, karena ada beberapa sistem permodalan ayam yang bisa kamu pilih kok.

Skema Permodalan

Sebelum membahas tentang seberapa besar modal usaha yang dibutuhkan untuk memulai budidaya ayam potong, ada baiknya mengetahui beberapa sistem yang bisa dipilih demi menunjang keberlangsungan usaha.

Berikut tiga pilihan permodalan yang bisa kamu pilih untuk mulai menjalankan bisnis

Kemitraan

Kemitraan merupakan salah satu model pembiayaan yang minim risiko. Peternak menjalin kerjasama dengan mitra yang biasanya merupakan perusahaan. Bagaimana sistem kemitraannya? Biasanya akan dibahas di klausul kontrak, nggak ada yang baku tentang kerjasama kemitraan ini. Silakan nego sampai jadi.

Biasanya tugas peternak ayam di sistem kemitraan ini adalah menyediakan kandangan dan tenaga untuk mengurus ayam. Sedangkan seluruh modal bibit ayam, pakan, hingga vaksin merupakan tanggungjawab perusahaan mitra.

Semua hasil panen akan diambil oleh mitra, sistem bagi hasilnya juga berdasarkan klausul kontrak. Namun kata temanku, hasil yang diperoleh dengan sistem ini sangat kecil. Maklum, peternak nggak modal dan nggak nanggung risiko.

Apabila gagal panen, peternak tidak perlu membayar bibit ayam hingga pakannya. Namun status gagal panen ini pun harusnya juga diatur dalam klausul kontraknya. Oleh karena itu lebih baik dipelajari dengan cermat klausul kontraknya.

Semi Kemitraan

Semi kemitraan merupakan opsi yang diambil oleh temanku. Karena menurutnya opsi ini merupakan yang paling menguntungkan untuk kondisinya saat ini. Semi kemitraan ini mirip dengan kemitraan, peternak ayam menjalin kerjasama dengan mitra namun sebatas memberikan pinjaman berupa bibit ayam dan pakan.

Peternak harus memiliki kandang dan harus bisa mengelolanya. Karena semua keputusan yang ada di kandang ditentukan oleh peternak sekaligus semua risiko yang timbul. Termasuk apabila gagal panen, peternak tetap memiliki hutang membayar pakan, bibit ayam, dan lain sebagainya.

Namun keuntungannya bisa cukup besar apabila harga ayam ketika panen cukup baik. Kemitraan temanku, mitra juga akan mengambil panen ayam kita. Harga mengikuti harga pasar yang ada. Peternak akan menerima uang bersih hasil penjualan dikurangi modal yang sudah dipinjamkan.

Mandiri

Permodalan mandiri merupakan opsi terbaik buat kamu yang sudah paham dengan seluk beluk peternakan dan memiliki modal cukup besar untuk memulai usaha ini. Karena selain bisa mendapatkan bibit lebih murah, pakan ayam yang lebih murah, kamu juga bisa memilih distributor yang mau membeli ayam lebih mahal.

Intinya kamu tidak terikat dengan mitra manapun sehingga bebas mau mengelola peternakan seperti apa. Namun risiko yang ditanggung juga cukup besar, apabila mengalami kerugian, ruginya juga lumayan besar.

Kamu juga akan ribet dengan pencarian supplier bibit ayam, supplier pakan dan distributor yang mau menerima ayam jualanmu.

Aku ada teman yang ternak bebek secara mandiri, mungkin lain kali akan aku tulis analisis usaha ternak bebek secara mandiri dengan jumlah yang nggak banyak.

Keterampilan Dasar

Ternak Ayam Potong
ayam usia 3 hari

Sebelum memutuskan untuk membuka usaha ternak ayam potong, kamu harus melakukan analisa usaha dan banyak-banyak baca data. Supaya kamu bisa memulai usaha ini dengan benar. Karena ayam merupakan mahluk hidup, ada banyak hal yang bisa mempengaruhinya.

Berikut beberapa keterampilan dasar yang harus kamu pelajari sebelum memutuskan untuk terjun di bisnis ini.

Membuat Standard Operasional

Untuk bisa menghasilkan ayam berkualitas, kamu juga harus membuat standard operasional yang tinggi untuk peternakan ayam broiler rintisanmu. Misalnya tentang bentuk bangunan kandang, coba baca jurnal-jurnal ilmiah bagaimana bentuk kandang yang baik untuk kehidupan ayam broiler.

Kapan waktu yang tepat untuk memberi makan, minum, bahkan vaksin. Bagaimana bentuk pengelolaan pakan supaya semua ayam bisa mendapatkan porsi yang cukup. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini perlu dibuat sedari awal.

Sehingga peternakan ayam broiler yang kamu kelola memiliki standard operasional yang jelas dan efektif. Suatu saat ketika ada orang baru yang masuk, mereka bisa langsung mengikuti standard yang sudah kamu buat. Selain itu juga akan lebih mudah melakukan evaluasi kerja dengan standard yang sudah ada sehingga dapat meningkatkan efektivitas kerja di kandang.

Membaca Harga Pasar

Pastikan kamu membaca harga harian ayam potong selama setahun belakangan. Kenapa? Untuk mengetahui kapan harga ayam naik, kapan harga ayam turun dan apa yang menyebabkan kenaikan harga tersebut.

Dengan begitu kamu sudah bisa memperhitungkan kapan harus mengambil bibit ayam untuk diternakkan dan kapan harus rehat dulu menunggu waktu yang tepat. Daripada terus menerus mengisi kandang tetapi malah rugi karena ketika panen harga anjlok.

Kalau perlu pantau terus harga ayam setiap hari untuk bisa melakukan analisa usaha ternak ayam yang lebih akurat. Tentu dengan adanya pandemi seperti saat ini akan merusak data yang sudah ada. Namun masih bisa dipelajari datanya untuk menentukan keputusan di masa yang akan datang.

Mempelajari Jalur Distribusi

Kalau kamu memutuskan untuk memulai usaha dengan sistem mandiri, ada baiknya mempelajari jalur disitribusi. Bagaimana kamu mendistribusikan ayam potong hasil ternakmu kedepannya. Tentunya dengan cara yang paling menguntungkan sehingga hasil yang kamu dapat benar-benar maksimal

Karena di jalur mandiri kamu benar-benar memulai semuanya dari nol. Cukup sulit untuk mendistribusikan hasil ternak ayam potong. Temanku yang punya peternakan mandiri pun pernah mencobanya, memang cukup sulit mendistribusikan. Hingga akhirnya ia harus membuat karkas ayam karena tidak tersalurkan ketika sudah panen.


Mungkin itu dulu pembahasan tentang perhitungan dan analisa usaha ternak ayam potong. Kalau kamu punya pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar yak! Kalau aku belum bisa jawab, nanti akan aku konsultasikan dulu ke teman yang punya usaha biar bisa menjawab pertanyaanmu.

Nelateni nganggur dengan menulis blog. Ikuti aku di Facebook, Instagram, Twitter maupun Linkedin

Shopee Lovember

4 thoughts on “Itung-Itungan Peluang Bisnis Ayam Potong”

  1. hallo Gan,
    bisa minta contact temannya yang jual ayam potong?
    lokasinya dimana?
    kita lagi butuh byk nih. Thank you
    di bawah ini alamat e-mail saya.

    Reply
    • Hallo mbak, teman saya ambil yang semi kemitraan. Ayamnya sudah diambil sama perusahaan ketika keluar kandang. hehe

      Reply
  2. Halo gan selamat Malam, terimakasih atas informasi tentang ternak ayamnya.

    Saya rencananya mau mengambil alih operasional kandanh milik keluarga, selama ini diurus oleh saudara lain ternyata malah ndak untung, rencananya mau urus senidiri.

    Kandang saya lokasinya di wonosari, jogjakarta, adakah infor kemitraan yg bisa saya dapatkan mas? Siapa tahu ada kontak kemitraanya.
    Terimakasih

    Reply
    • Hallo, selamat pagi. Mempercayakan usaha di tangan orang lain terkadang memang dilema, tapi harusnya nggak masalah kalau sudah memiliki SOP jelas sehingga hasil bisa dipertanggungjawabkan jika ditelusuri praktiknya tidak mengikuti SOP.

      Untuk jogja saya kurang tahu, karena saya nggak jadi terjun di peternakan. Teman saya saya tanyai juga kurang tahu. Karena Blitar merupakan salah satu produsen telur dan ayam jadi banyak opsi kemitraan yang tersedia. Perusahaan besar seperti Japfa harusnya punya kemitraan dimana-mana. coba cari tahu mas

      Reply

Leave a Comment