Memilih SSD M2 terbaik ketika upgrade komputer merupakan sebuah PR tersendiri. Sebagai pengguna PC Desktop ingin menggunakan hardware terbaik sehingga bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, meski sampai sekarang belum keturutan mau upgrade ke Ryzen 9 dan masih tetap menggunakan Ryzen 5.
Pada kesempatan ini aku mau berbagi beberapa tips tentang bagaimana akhirnya aku memilih SSD M2 untuk upgrade komputer biar makin produktif dalam bekerja. Momentum ini tidak berselang jauh dari rilisnya Linux Mint 20, jadi sekalian mau bikin panduan install Linux Mint untuk pemula di SSD
Kenapa SSD M2? Bukan SATA?
Berawal dari bingung antara menggunakan SSD dengan kabel SATA atau M2, akhirnya aku mencari beberapa bacaan referensi dan menemukan jawaban bahwa SSD M2 jauh lebih cepat dibanding SSD SATA. Kenapa? Berikut alasannya
- M2 Connector langsung nempel di motherboard, tanpa melalui perantara kabel. Sedangkan SATA menggunakan perantara kabel.
- Kecepatan maksimum dari kabel SATA adalah 600 MB/s, sedangkan M2 bisa sampai 4GB/s apabila motherboard yang kamu miliki sudah mendukung sampai kecepatan tersebut.
Dua alasan di atas sudah lebih dari cukup untuk membuatku memutuskan memilih SSD M2 dibandingkan SSD SATA
Memilih Tipe M.2
Sebelum membeli M2, pastikan bahwa motherboard sudah mendukung SSD yang mau dibeli. Kebetulan aku pakai Motherboard ASUS ROG STRIX B450-F Gaming. Untuk motherboard ini memiliki 2 slot M.2 socket yang masing-masing
- 1 x Type 2242-2280, supports SATA & PCIe 3.0 x4 modes
- 1 x Type 2242-22110, supports PCIe 3.0 x4 modes
Saranku cari Slot M2 standard yang didukung oleh banyak motherboard, siapa tahu nanti mau upgrade motherboard pun masih bisa dipakai. Ukuran M.2 SSD paling mainstream adalah 2280 harganya juga jauh lebih murah dibanding type M.2 lainnya. Maksud dari tipe 2280 adalah SSD M.2 memiliki lebar 22mm dan panjang 80mm.
Tapi kalau motherboard yang kamu gunakan nggak mendukung type ini ya belilah sesuai dengan motherboard yang kamu gunakan sekarang. Daripada nggak bisa dipasang?
Memilih Disk Space SSD
Enaknya beli SSD yang ukuran berapa? Aku sempat ngobrol sama seorang teman tentang ukuran SSD yang idealnya dibeli untuk bekerja sehari-hari. Eh jawabnya malah ngegas “Yo wani 512 lah lak ngono, 256 lho opo cuwilik ngono”.
Beberapa hari setelah melakukan pembelian, ganti dia yang tanya. Mau beli laptop dengan SSD 256 itu cukup ya? Aku jawab ganti “Yo wani 512 lah lak ngono, 256 lho opo cuwilik ngono”. Malah dijawab “Kan iki gawe pc monmaap”
Daripada mengalami hal yang sama sepertiku, alangkah baiknya kamu lakukan breakdown, berapa banyak sih kebutuhan di komputer yang kamu gunakan saat ini. Jika kamu menggunakannya hanya untuk sistem aja, 128Gb sudah cukup kok.
Selama ini aku selalu mengalokasikan 100Gb untuk sistem Linux Mint dengan berbagai software yang aku gunakan dalam bekerja sehari-hari plus game Dota 2 sudah lebih dari cukup.
Akhirnya, aku menggunakan 512 MB untuk menyimpan file-file project yang bakal sering aku buka tutup. Sehingga seluruh proses aku pakai SSD sedangkan HDD hanya untuk penyimpanan data dan arsip.
Rekomendasi 5 Merk SSD M2
Cukup sulit menentukan merk SSD yang akan dibeli. Aku membaca banyak review terhadap merk SSD. Samsung cukup bagus namun harganya yang kurang bagus buat kantongku. Berikut beberapa rekomendasi SSD yang bisa kamu beli berdasarkan review yang aku baca di Tech Radar.
Adata XPG SX 8200 Pro
Adata XPG SX8200 Pro merupakan salah satu SSD M.2 paling mantap. Punya pilihan kapasitas mulai dari 256 GB – 2 TB. Aku pun akhirnya membeli untuk kapasitas 512 GB dengan harga 1,3 jutaan.
- Capacity: 256GB to 2TB
- Memory type: 3D TLC NAND
- Interface: PCIe 3.0 x4
- Max seq. read speed: Up to 3,500MB/s
- Max seq. write speed: Up to 3,000MB/s
- Heatsink: Yes
- Mean time between failures (256GB/2TB): 2,500,000 / 2,000,000 hourshttps://shope.ee/Vi6cJbwHu
- Terabytes written (256GB/2TB): 160 / 1280
Samsung 970 EVO Plus
Samsung merupakan salah satu brand yang cukup baik untuk SSD. Harga menjadi salah satu kendala kenapa aku nggak ambil merk samsung. Adata di atas memiliki harga yang lebih baik untuk kantongku
Secara garis besar berikut spesifikasi untuk Samsung 970 EVO Plus
- Capacity: 250GB to 2TB
- Memory type: 3D MLC NAND
- Interface: PCIe 3.0 x4
- Max seq. read speed: Up to 3,500MB/s
- Max seq. write speed: Up to 3,300MB/s
- Heatsink: No
- Mean time between failures: 1,500,000 hours
- Terabytes written (250GB/2TB): 150/1200
WD Black SN750 NVMe
Awalnya aku pengen membeli WD Black, karena semua HDD yang aku pakai menggunakan brand ini.
Namun di pasaran Indonesia cukup jarang ditemui untuk varian yang black. Selain itu toko komputer langganan juga gak punya tipe ini akhirnya ya nggak jadi beli.
Spesifikasi umum dari SSD ini adalah sebagai berikut ini
- Capacity: 250GB to 2TB
- Memory type: 3D TLC NAND
- Interface: PCIe 3.0 x4
- Max seq. read speed: Up to 3,400MB/s
- Max seq. write speed: Up to 2,900MB/s
- Heatsink: Yes (not available for 250GB model)
- Mean time between failures (250GB/2TB): 1,750,000 hours
- Terabytes written (250GB/2TB): 200/1200
Corsair Force MP600
Corsair terbilang salah satu brand yang cukup mumpuni. Aku menggunakan RAM dari brand ini, sempat kepikiran untuk membeli SSD dengan brand ini juga, namun harganya yang nggak masuk akal membuatku mengurungkan niat untuk membeli SSD M.2 dari brand ini.
Apabila kamu memiliki bujet lebih, nggak ada salahnya untuk membeli SSD dari brand ini.
- Capacity: 500GB to 2TB
- Memory type: 3D TLC NAND
- Interface: PCIe 4.0 x4
- Max seq. read speed: Up to 4,950MB/s
- Max seq. write speed: Up to 4,250MB/s
- Heatsink: Yes
- Mean time between failures (500GB/2TB): 1,700,000 hours
- Terabytes written (500GB/2TB): 850/3600
Seagate FireCuda 520 Gen4 SSD
Dulu aku sempat menyukai ini untuk brand penyimpanan data (baca hardisk). Namun dalam beberapa kasus, brand ini sempat beberapa kali mengecewakan hingga akhirnya aku beralih ke WD.
Harga yang ditawarkan juga cukup mahal dibandingkan brand yang lain. Tapi pilihan tetap ada di tanganmu. Berikut spesifikasi dari Brand SSD ini
- Capacity: 500GB to 2TB
- Memory type: 3D TLC NAND
- Interface: PCIe 4.0 x4
- Max seq. read speed: Up to 5,000MB/s
- Max seq. write speed: Up to 4,400MB/s
- Heatsink: No
- Mean time between failures (500GB/2TB): 1,800,000 hours
- Terabytes written (500GB/2TB): 850/3600
Udah kepikiran buat upgrade SSD M.2 juga? Mau pillih yang mana? Atau punya brand SSD lain yang menarik untuk dibeli? Coba tulis di kolom komentar yak.
Leave a Comment