Beberapa waktu lalu salah satu kenalan dedek gemes yang punya usaha jualan online mendadak bingung, karena mencurigai salah satu pembeli yang berniat menipunya. Beruntung aku sedang fast response datang bak pahlawan kemalaman #eh :))
Oke, kembali ke modus penipuan oleh pembeli online sudah cukup marak belakangan. Sebelumnya aku juga menjadi target pembajakan whatsapp yang nggak berhasil karena aku sudah mengetahui modusnya.
Oleh karena itu, ada baiknya kamu juga mengetahui modus-modus penipuan online ini, supaya ketika mengalami tidak sampai terjebak menjadi korban penipuan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Modus Penipu Menyamar Sebagai Pembeli Online
Jadi penipu menyamar menjadi seorang pembeli, begini modusnya
- Penipu memilih beberapa produk di toko online yang ingin dibeli
- Penipu meminta nomor rekening penjual online untuk transfer produk yang ingin dibelinya
- Penipu mengirimkan bukti transfer palsu / bukti seolah-olah sudah transfer
- Penipu meminta pembeli untuk melakukan konfirmasi penerimaan uang dilengkapi tutorial, baik itu lewat ATM / VCN. Kalau VCN harus menggunakan mbanking
- Intinya langkah-langkah yang dianjurkan oleh penipu merupakan cara ia meminta korban (penjual online) untuk transfer ke rekening emoney miliknya
- Dalam kasus dedek gemes ini menggunakan VCN, penipu mengarahkan penjual untuk melakukan top up ke emoney (Uangku) melalui virtual account
- Apabila penjual melakukan semua langkah-langkah yang dianjurkan oleh pembeli, maka emoney milik penipu akan mendapatkan top up dari penjual dan dia akan menghilang
Sekadar catatan, kalau menerima transferan uang kamu tidak perlu melakukan konfirmasi apapun. Titik! Terima ya terima aja, bahkan ketika aku mendapatkan transferan dari luar negeri pun tidak pernah diminta untuk melakukan konfirmasi sama sekali.
Kamu juga perlu tahu bagaimana modus pembajakan whatsapp untuk menghindari akun whatsapp terbajak dan digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Kronologi Penipuan oleh Pembeli
Berikut kronologi percobaan penipuan yang sudah dialami oleh dedek gemesh beberapa waktu lalu :))

Penipu mengirimkan bukti transfer yang sebenernya palsu. Kenapa palsu? Karena screenshot yang dikirimkan itu merupakan halaman konfirmasi transfer, belum di transfer.

Screenshot di atas merupakan tangkapan layar halaman konfirmasi transfer. Ini tahap dimana kita siap untuk melakukan transfer. Tulisan transfer berhasill merupakan CATATAN! Bukan bukti kalau transfer sudah berhasil
Kalau udah terbiasa beli online, biasanya catatan ini berisi invoice atau keterangan transfer. Misal pembayaran cincin perak online atau pembelian sambel pecel Blitar yang aku jual :D.
Setelah mengirimkan bukti transfer palsu, penipu seolah-olah mengarahkan penjual untuk melakukan konfirmasi penerimaan. Aku jualan online mulai tahun 2012 sampai saat ini belum pernah melakukan konfirmasi penerimaan uang dengan langkah-langkah yang dianjurkan di atas.

Nomor 1 – 6 merupakan instruksi biar kamu melakukan top up uangku (e money yang ndilalah digunakan oleh penipu saat itu) menggunakan Virtual Account maupun Virtual Credit Card (VCN).
Beruntung dedek gemeh yang baru belajar jualan online ini belum ngeh dan dia juga curiga dengan instruksi harus memasukkan password mbanking. Sehingga pangeran tanpa kuda sepertiku bisa membantunya untuk segera mengabaikan penipu. wkwkwkwk
Kalau mau sedikit kalem bisa ngomong “gak ada transferan masuk sampai saat ini jadi barang tidak dikirim. Kalau saldo uangku penipu berkurang, silakan komplain ke layanan emoney, karena uangnya tidak terkirim ke rekening penjual.” Meskipun sudah sangat jelas chat di atas merupakan percobaan penipuan.
Cara Menhindari Penipuan oleh Pembeli Online
Berikut beberapa tips dariku untuk menghindari modus penipuan pembeli yang seperti ini
- Jangan pernah mau mengikuti apapun instruksi yang diarahkan oleh pembeli.
- Kamu sebagai penerima uang, cukup cek internet banking dan melihat apakah ada transferan uang masuk sejumlah yang sudah disepakati. Kalau gak ada ya bilang aja gak ada.
- Apabila pembeli ngeyel sudah transfer dengan bukti mereka. Alangkah lebih bijak kamu bilang tunggu sampai keesokan harinya. Biasanya transfer internet banking beda bank diproses pada jam kerja sehingga mengalami delay.
Tapi, kalau pembeli sampai mengarahkan kamu untuk melakukan beberapa hal dengan rekeningmu, apalagi dilengkapi dengan kode-kode ndak jelas. Abaikan saja. Bilang, barang akan dikirim apabila transferan sudah masuk ke rekening.
Kalau dia tetap merengek saldo sudah berkurang. Minta pembeli untuk menghubungi e-money atau bank yang digunakan karena merasa sudah transfer dan transferannya tidak masuk ke rekening kita. Itu urusan dia, bukan kita sebagai penjual.
Mungkin kamu pernah mengalami kasus serupa? Boleh ditulis di kolom komentar supaya banyak penjual online yang aware dengan modus penipuan seperti ini. Atau malah punya pertanyaan seputar topik di atas? Silakan tulis di kolom komentar.
Tinggalkan komentar